Amerika Serikat (AS)
Amerika Serikat adalah salah satu negara hacker terbaik di dunia dengan sumber daya teknologi paling canggih di dunia, termasuk dalam hal keamanan siber. Namun, negara ini juga menjadi sumber bagi sejumlah serangan siber global.
Diperkirakan sekitar 10 persen serangan siber yang terjadi di dunia berasal dari Amerika Serikat, banyak di antaranya terkait dengan operasi tingkat tinggi seperti Stuxnet, sebuah serangan siber yang menargetkan program nuklir Iran. AS juga sering menggunakan teknik canggih seperti Trojan untuk mengganggu infrastruktur musuh.
Meski demikian, AS juga menjadi sasaran dari berbagai serangan siber skala besar, yang sering kali ditujukan untuk melemahkan keamanan nasional atau mempengaruhi proses politik, seperti dalam kasus pemilu presiden. Hal ini menunjukkan bahwa AS tidak hanya sebagai pelaku tetapi juga korban utama dalam lanskap siber global.
Negara hacker terbaik di dunia ini kini menduduki peringkat ketiga dalam hal aktivitas peretasan, dengan kontribusi sebesar 4,7 persen dari semua kejahatan siber yang terjadi di seluruh dunia. Meski mungkin kurang terdengar dibandingkan negara lain, Turki menunjukkan kemampuannya dalam mengembangkan operasi peretasan yang semakin kompleks dan canggih.
Perkembangan teknologi di Turki dalam satu dekade terakhir telah menciptakan kelompok-kelompok hacker yang aktif dan terorganisir. Mereka tidak hanya menargetkan situs domestik tetapi juga perusahaan dan organisasi internasional. Dengan pertumbuhan ini, Turki semakin dipandang sebagai pemain penting dalam dunia keamanan siber, baik dari sisi serangan maupun pertahanan.
Rusia dikenal sebagai salah satu negara hacker terbaik di dunia dengan reputasi kuat. Negara ini menduduki peringkat keempat sebagai negara dengan aktivitas peretasan terbanyak, menyumbang 4,7 persen dari semua serangan siber di dunia. Salah satu contoh paling terkenal adalah pelanggaran terhadap Komite Nasional Demokrat (DNC) Amerika Serikat, yang memicu kekhawatiran terkait kecurangan dalam pemilu AS.
Rusia telah berkali-kali dituduh melakukan serangan terhadap infrastruktur digital negara lain, termasuk perusahaan teknologi besar seperti Google, Apple, dan Facebook. Kemampuan peretas Rusia dalam menembus sistem keamanan tingkat tinggi telah menjadikan mereka salah satu ancaman utama dalam keamanan siber global. Rusia juga dikenal memiliki kelompok hacker yang bekerja secara terorganisir, sering kali diduga memiliki keterkaitan dengan pemerintah.
Taiwan mungkin berukuran kecil secara geografis, tetapi jangan biarkan itu menipu Anda. Negara hacker terbaik di dunia ini menempati posisi penting di dunia siber, dengan banyak peretas yang aktif dalam berbagai skema online. Meskipun tidak sebesar negara-negara lain dalam daftar ini, Taiwan telah menjadi tempat di mana komunitas hacker tumbuh pesat.
Seiring waktu, pulau ini menjadi pusat aktivitas peretasan yang cukup signifikan, dengan beberapa individu yang terkenal karena keahlian mereka dalam menembus sistem keamanan. Lebih mengejutkan lagi, sekitar 3,7% dari seluruh serangan siber global dapat ditelusuri kembali ke Taiwan.
Dengan jumlah yang cukup besar tersebut, kita dapat bertanya-tanya apakah keterlibatan masyarakat luas dalam teknologi telah mendorong minat yang begitu besar pada dunia peretasan. Meskipun demikian, tidak semua aktivitas siber di Taiwan bersifat merusak, karena beberapa hacker juga bekerja dalam upaya meningkatkan keamanan digital melalui praktek ethical hacking.
Baca Juga : Jenis-Jenis Hacker dan Cara Melindungi Diri dari Serangan
Brasil mulai menarik perhatian global di bidang siber ketika negara ini menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 dan Olimpiade Rio 2016. Pada waktu tersebut, aktivitas peretasan di negara ini meningkat drastis, dengan para hacker yang muncul ke permukaan dan menggunakan momen-momen besar tersebut untuk mengeksploitasi berbagai kelemahan sistem digital.
Negara hacker terbaik di dunia ini sekarang dianggap sebagai salah satu pusat aktivitas peretasan di Amerika Selatan, dan sekitar 3,3% serangan siber global berasal dari Brasil. Sebagian besar serangan di Brasil disebabkan oleh transformasi ekonomi yang beralih dari transaksi tunai ke pembayaran digital.
Dengan meningkatnya adopsi sistem pembayaran online, peluang bagi para peretas untuk mengeksploitasi kelemahan keamanan juga meningkat. Selain itu, meskipun ada upaya untuk meningkatkan keamanan digital, kurangnya regulasi yang ketat menjadi salah satu faktor yang membuat peretas di Brasil semakin berkembang.
Rumania menduduki peringkat ketujuh dalam daftar ini, bertanggung jawab atas sekitar 3,3% serangan siber global. Salah satu area yang sangat dikenal karena aktivitas peretasan di negara ini adalah kota Ramnicu Valcea. Negara hacker terbaik di dunia, kota ini bahkan dikenal sebagai “Kota Hacker” karena menjadi basis bagi banyak peretas yang terlibat dalam berbagai jenis kejahatan siber.
Para peretas di Rumania terkenal karena keahlian mereka dalam phishing, ransomware, dan berbagai serangan lainnya yang menargetkan institusi di seluruh dunia. Wilayah ini telah menjadi perhatian internasional, terutama karena banyak dari serangan siber yang terjadi di negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, berasal dari Rumania.
India mungkin terkenal dengan kemajuan teknologinya, tetapi negara hacker terbaik di dunia ini juga menyimpan tantangan besar dalam hal keamanan siber. India masuk dalam daftar ini karena tingginya jumlah serangan siber yang berasal dari negara tersebut, dengan sekitar 2,3% dari total serangan global.
Serangan siber di India cenderung meningkat, dan salah satu penyebab utama adalah ketidaktahuan atau kurangnya kesadaran akan pentingnya keamanan digital di kalangan masyarakat umum. Selain itu, India memiliki populasi besar pengguna internet, yang membuatnya menjadi target empuk bagi peretas lokal maupun internasional.
Meskipun upaya telah dilakukan untuk memperkuat infrastruktur keamanan siber, banyak area di India masih rentan terhadap serangan. Para peretas di India sering terlibat dalam berbagai bentuk penipuan online, peretasan data pribadi, hingga serangan ransomware.
Italia mungkin terkenal dengan sejarah, seni, dan budaya yang kaya, tetapi negara hacker terbaik di dunia ini juga memiliki reputasi dalam dunia peretasan. Meskipun indah, Italia menempati urutan kesembilan dalam daftar negara dengan aktivitas peretasan terbanyak. Sekitar 1,6% dari serangan siber dunia berasal dari Italia, dan beberapa peretas terkenal seperti Donato Ferrante Aureima dan Luigi Auriemma berkontribusi pada statistik ini.
Kedua peretas ini terkenal karena berhasil membobol sistem keamanan beberapa situs web resmi. Peretas di Italia sering kali memperluas jangkauan serangan mereka dengan menargetkan situs web di seluruh dunia, tidak hanya terbatas pada negara mereka sendiri.
Mereka sering mengeksploitasi kelemahan sistem yang kurang terproteksi, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan keamanan siber di negara-negara Eropa lainnya. Italia pun kini harus memperkuat langkah-langkah keamanan sibernya untuk menghadapi ancaman yang semakin kompleks.
Hongaria mungkin tidak selalu menjadi perhatian utama dalam dunia peretasan, namun negara hacker terbaik di dunia ini menempati peringkat kesepuluh dengan sekitar 1,4% serangan siber global. Meski angka ini terlihat kecil dibandingkan negara-negara lain, aktivitas peretasan di Hongaria diprediksi akan terus meningkat seiring perkembangan teknologi dan penggunaan internet yang semakin luas.
Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah minimnya regulasi atau tindakan serius dari pemerintah dalam menghentikan kejahatan dunia maya. Seiring bertambahnya jumlah peretas, Hongaria menghadapi tantangan serius dalam memperkuat pertahanan siber mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa insiden peretasan yang melibatkan peretas asal Hongaria telah menargetkan lembaga keuangan dan perusahaan teknologi di berbagai negara. Kurangnya tindakan preventif dari pihak berwenang bisa jadi alasan mengapa aktivitas peretasan di negara ini terus berkembang tanpa kendala yang berarti.
Albert Gonzales (Supnazi)
Hacker terhebat yang pernah tercatat berikutnya adalah Albert Gonzales. Hacker yang berjuluk “Supnazi” itu bersama timnya pernah melakukan pencurian lebih dari 180 juta data kartu pembayaran dari beberapa perusahaan seperti OfficeMax, TJX, dan Boston Market.
Pencurian yang dilakukan Gonzales itu dilakukan dalam rentang waktu antara 2005 hingga 2007. Berkat perbuatannya, pada 2010, hakim federal Amerika Serikat menjatuhi hukuman penjara pada Gonzales selama 20 tahun.
Anonymous pertama kali muncul pada 2003. Berbeda dengan keempat hacker di atas, Anonymous bukanlah perorangan, melainkan terdiri dari beberapa hacker yang tergabung dalam satu kelompok.
Anonymous meretas dengan tujuan untuk menyuarakan keadilan sosial. Beberapa aksi peretasan Anonymous dilakukan dengan menyasar situs web dari institusi negara, perusahaan, dan kelompok keagamaan tertentu.
Pada 2008, Anonymous pernah meretas dan menonaktifkan situs web dari Gereja Scientology. Hingga saat ini, Anonymous diduga telah melakukan penyerangan pada PayPal, situs web pemerintah Australia, dan sebagainya.
Baca juga: 4 Pesan Bjorka Terbaru, Salah Satunya Sebut Menkominfo Bakal Dicopot
Demikianlah penjelasan seputar daftar lima hacker terhebat sepanjang masa yang pernah tercatat, semoga bermanfaat.
Dalam dunia teknologi informasi, hacker merupakan sosok yang sering kali menjadi sorotan publik. Keahlian mereka dalam meretas sistem dan mengakses sandi dan data sensitif telah menginspirasi banyak orang. Namun, tidak semua hacker sama. Ada beberapa individu yang diakui sebagai hacker terhebat di dunia. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai hacker terhebat di dunia dan mengapa mereka begitu dihormati dalam komunitas cyber.
Daftar hacker terhebat di dunia
Kevin Mitnick merupakan salah satu hacker kenamaan di Amerika Serikat. Pada 1982, Kevin tercatat pernah melakukan peretasan pada sistem komputer dari Komando Pertahanan Udara Amerika atau North American Aerospace Defense Command (NORAD).
Di 1989, Mitnick pernah menyusup ke sistem jaringan komputer dari perusahaan Digital Equipment Corporation (DEC). Setelah menyusup, ia lalu juga berhasil membuat salinan perangkat lunak buatan produsen komputer terkemuka itu.
Berkat aksi yang dilakukan, Mitnick masuk dalam daftar buronan utama kala itu. Mitnick sempat ditangkap dan menjalani hukuman penjara dari beberapa tuduhan atas peretasan yang dilakukannya.
Negara dengan Hacker Terbanyak, Indonesia Termasuk?
Hai Kawula Muda, para hacker asal Indonesia kian mendunia. Waduh!
KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan, topik seputar hack atau peretasan ramai di perbincangkan. Ini dikarenakan aksi hacker “Bjorka” yang terlibat dengan lima kasus kebocoran data di Indonesia sebulan terakhir.
Untuk diketahui, dalam topik seputar peretasan, Bjorka bukanlah satu-satunya hacker yang berhasil menyita perhatian publik. Jauh sebelum Bjorka, tercatat setidaknya terdapat 5 nama hacker terhebat yang berhasil menggemparkan dunia.
Baca juga: Update Pencarian Bjorka: Remaja Cirebon Ketakutan, Pemuda Madiun Cuma Jual Kanal Telegram
Lantas, siapa saja nama-nama hacker terhebat di dunia tersebut? Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah daftar hacker terhebat sepanjang masa yang pernah tercatat dalam sejarah, sebagaimana dilansir Kaspersky.
Daftar Hacker Terhebat di Dunia
Berikut adalah daftar 9 hacker terhebat di dunia yang telah memperlihatkan keahlian luar biasa dalam dunia hacking:
Kevin Mitnick adalah salah satu hacker paling terkenal di dunia. Dia terkenal karena serangkaian aksi meretasnya pada tahun 1990-an. Mitnick mampu meretas sistem dari perusahaan-perusahaan besar seperti IBM, Nokia, dan Motorola.
Selain itu, Mitnick juga terlibat dalam kegiatan ilegal pada tahun 1989. Dia membobol sistem jaringan komputer Digital Equipment Corporation (DEC) dan membuat salinan perangkat lunak perusahaan tersebut untuk penggunaan pribadinya.
Namun, setelah tertangkap pada tahun 1995 dan menjalani hukuman penjara selama 5 tahun, Mitnick mengubah hidupnya dan menjadi seorang konsultan keamanan komputer yang diakui secara internasional.
Gary McKinnon adalah seorang hacker asal Inggris yang dikenal dengan serangan-serangan briliannya pada sistem militer Amerika Serikat.
Dia berhasil meretas sistem komputer militer terbesar di dunia, termasuk NASA dan Pentagon. Aksinya menunjukkan kerentanan sistem keamanan yang serius dan memicu perdebatan tentang keamanan siber.
Baca juga: Ketahui 14 Jenis-Jenis Cyber Crime yang Harus Diwaspadai!
Adrian Lamo adalah seorang hacker etis yang terkenal karena mengungkapkan kelemahan pada beberapa perusahaan teknologi terkemuka, termasuk Microsoft, Yahoo!, dan Google. Dia terkenal karena kasus terkenalnya saat menghentikan aksi hacking Bradley Manning, seorang anggota militer AS yang bocor informasi rahasia ke situs web WikiLeaks.
Anonymous adalah kelompok hacker yang terkenal karena aksi-aksi mereka dalam mendukung kebebasan berbicara dan menentang korupsi. Mereka telah melakukan serangan terhadap berbagai organisasi dan pemerintahan yang dianggap melanggar hak asasi manusia. Identitas anggota Anonymous sulit dilacak karena mereka menggunakan metode dan teknik hacking yang canggih.
Tsutomu Shimomura adalah seorang pakar keamanan komputer yang terkenal karena berhasil melacak dan menangkap Kevin Mitnick, hacker terkenal nomor satu di daftar ini. Keahliannya dalam melacak Mitnick membuatnya dianggap sebagai salah satu ahli keamanan terbaik di dunia.
Jonathan James, yang dikenal dengan nama “cOmrade,” adalah salah satu hacker termuda yang pernah dituntut di Amerika Serikat.
Melalui kemampuan hacker-nya, James mendapatkan akses ilegal lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, nama pengguna, kata sandi, dan data sensitif lainnya.
Pada usia 15 tahun, dia berhasil meretas sistem NASA dan mencuri perangkat lunak bernilai jutaan dolar. Tindakannya ini membuat NASA mempertajam sistem keamanannya.
Kevin Poulsen adalah seorang hacker yang kemudian berubah menjadi penulis dan jurnalis. Dia terkenal karena memenangkan Porsche melalui aksi hacking di acara radio. Setelah itu, Poulsen ditangkap dan dipenjara. Setelah bebas, dia menggunakan keahliannya untuk membantu menjaga keamanan dalam dunia maya dan menulis tentang kejahatan siber.
Evgeniy Bogachev dapat dianggap sebagai salah satu peretas terhebat di dunia karena keahliannya dalam mengoperasikan botnet yang besar dan kompleks seperti Gameover Zeus. Botnet ini mencapai tingkat skala yang mengesankan dengan ribuan komputer yang terinfeksi di seluruh dunia, memberinya kemampuan untuk mengakses dan mencuri informasi pribadi serta data perbankan dari banyak individu dan perusahaan.
Selain itu, Bogachev juga terkenal karena kemampuannya dalam menghindari penangkapan selama beberapa tahun, bahkan ketika pemerintah Amerika Serikat menawarkan hadiah besar untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.
Tsutomu Matsumoto adalah hacker asal Jepang yang dikenal dengan aksi kriminalnya menggunakan sidik jari palsu untuk mengelabui sistem biometrik pada tahun 2002. Tindakan ini membuka mata dunia terhadap kelemahan keamanan sistem biometrik yang saat itu dianggap sangat aman.
Hacker terhebat di dunia telah menunjukkan keahlian luar biasa dalam menguasai dunia maya. Meskipun beberapa dari mereka terlibat dalam kegiatan ilegal, ada juga yang menggunakan keahlian mereka untuk melindungi dan meningkatkan keamanan sistem. Penting bagi kita untuk menyadari betapa pentingnya keamanan siber dan perlindungan data dalam era digital ini. Dengan terus memperkuat keamanan dan bekerja sama antara para ahli keamanan dan pihak berwenang, kita dapat meminimalkan ancaman hacker dan melindungi informasi kita dengan lebih baik.
Usaha antisipasi ancaman siber lainnya, Anda juga dapat menggunakan teknologi Web Application Firewall(WAF). Web Application Firewall adalah alat keamanan yang dirancang untuk melindungi aplikasi web dari serangan seperti injeksi SQL, serangan DDoS, cross-site scripting (XSS), dan banyak lagi.
Teknologi ini bisa Anda dapatkan melalui penyedia WAF berkualitas seperti Cloudeka dengan nama Deka Web Application Firewall. Pemanfaatan teknologi Web Application Firewall (WAF) dari Cloudeka dapat memberikan perlindungan yang efektif bagi perusahaan dalam melawan serangan hacker. Deka WAF dari Cloudeka adalah solusi keamanan canggih yang dirancang khusus untuk melindungi aplikasi web dari berbagai jenis serangan yang merusak.
Deka WAF bekerja dengan cara menganalisis lalu lintas data yang masuk ke aplikasi web perusahaan dan mengidentifikasi potensi ancaman keamanan seperti serangan DDoS, injeksi SQL, cross-site scripting, dan serangan web lainnya. Dengan deteksi yang cepat dan respons yang tepat waktu, Deka WAF mampu menghentikan serangan sebelum mereka mencapai aplikasi web dan merusak sistem.
Dalam menghadapi ancaman hacker yang makin kompleks dan beragam, pemanfaatan teknologi Web Application Firewall (WAF) seperti Deka WAF dari Cloudeka menjadi langkah yang penting bagi perusahaan untuk menjaga keamanan dan melindungi aplikasi web mereka dari serangan yang merugikan. Dengan perlindungan yang canggih, pengaturan yang mudah, dan pembaruan yang terus berkembang, perusahaan dapat memiliki ketenangan pikiran dan fokus pada pengembangan bisnis mereka tanpa khawatir tentang serangan hacker yang merugikan.
Tertarik untuk mencobanya? Segera hubungi kami untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai produk ini dan jelajahi pilihan solusi digital lain yang kami tawarkan untuk mengoptimalkan sistem Anda dan memastikan kelangsungan bisnis yang sukses. Tingkatkan efisiensi manajemen data dan keamanan jaringan Anda sekarang dengan bantuan Cloudeka.
Beberapa negara hacker terbaik di dunia telah menjadi pusat perhatian karena kemampuan luar biasanya. Di dunia yang semakin bergantung pada teknologi, kehadiran hacker menjadi semakin signifikan, baik dari sisi positif sebagai white hat hacker yang membantu menjaga keamanan sistem, maupun dari sisi negatif sebagai black hat hacker yang mengeksploitasi celah untuk keuntungan pribadi.
Sejumlah negara memiliki hacker terkenal di dunia yang seringkali berperan besar dalam berbagai insiden siber maupun inovasi keamanan. Dalam artikel ini, kami akan mengulas 10 negara hacker terbaik di dunia. Negara-negara ini terkenal memiliki individu atau kelompok yang mendominasi dunia hacking, mulai dari peretasan sistem keamanan hingga membantu perusahaan meningkatkan perlindungan data.
Negara Dengan Hacker Terbaik di Dunia
Dunia siber mengalami perkembangan pesat seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih. Berbagai situs web kini menggunakan alat dan elemen keamanan yang dirancang khusus untuk melindungi informasi penting, seperti data pelanggan dan aset digital lainnya.
Dengan berkembangnya sistem keamanan, berbagai ancaman siber juga turut mengalami peningkatan, terutama kehadiran para peretas yang ahli menemukan celah-celahnya. Beberapa negara bahkan dikenal memiliki kelompok peretas terbaik di dunia, berikut ini 10 negara hacker terbaik di dunia menurut LinkedIn.
China dikenal negara hacker terbaik di dunia dengan jumlah peretas terbesar di dunia. Berdasarkan penelitian, sekitar 41 persen dari semua serangan siber global berasal dari China. Banyak dari serangan ini berskala besar dan menargetkan infrastruktur penting serta data strategis di berbagai negara.
Aktivitas peretasan di China begitu masif sehingga negara ini dianggap sebagai ancaman utama dalam dunia siber. Banyak pihak yang menduga bahwa sebagian besar peretasan yang dilakukan oleh kelompok hacker China berhubungan dengan pemerintah atau militer negara tersebut.
Mereka dianggap memiliki agenda politik dan ekonomi, yang menjadikan peretasan sebagai alat untuk mendapatkan keunggulan strategis. Meskipun media lokal mungkin menyangkal hal ini, bukti dari berbagai insiden menunjukkan bahwa peretasan dari China sering kali memiliki motif lebih besar dari sekadar keuntungan finansial.
Inilah Daftar Negara dengan Jumlah Hacker Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
Minggu, 30 Juni 2024 - 18:36 WIB
Jakarta, WISATA – Dalam era digital yang semakin maju ini, serangan siber menjadi ancaman serius bagi negara dan organisasi di seluruh dunia. Hacker atau peretas yang handal dapat menembus sistem keamanan dan mencuri data penting, mengakibatkan kerugian finansial dan reputasi yang besar. Berikut adalah daftar negara dengan jumlah hacker terbanyak di dunia. Di mana posisi Indonesia?
China dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah hacker terbanyak di dunia. Berdasarkan laporan dari FireEye, sebuah perusahaan keamanan siber ternama, China menjadi basis dari banyak serangan siber yang menargetkan infrastruktur kritis dan perusahaan besar di berbagai negara. Pemerintah China sendiri sering dituduh mendukung kelompok hacker untuk kepentingan ekonomi dan intelijen.
Rusia juga merupakan negara dengan jumlah hacker yang sangat tinggi. Serangan siber yang berasal dari Rusia sering kali memiliki tujuan politik, seperti campur tangan dalam pemilu negara lain atau spionase terhadap pemerintah asing. Salah satu kelompok hacker terkenal dari Rusia adalah APT28 (Advanced Persistent Threat 28), yang diyakini berafiliasi dengan pemerintah Rusia.
Meskipun sering menjadi target serangan siber, Amerika Serikat juga memiliki banyak hacker yang handal. Kelompok hacker di Amerika Serikat biasanya lebih terfokus pada aktivitas kriminal, seperti pencurian identitas, penipuan kartu kredit, dan serangan ransomware. FBI dan lembaga penegak hukum lainnya terus berupaya menangkap dan menindak pelaku kejahatan siber di dalam negeri.
Mengenal Apa Itu Hacker dan Sejarahnya
Sebelum membahas daftar hacker terhebat di dunia, penting untuk memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan hacker. Secara umum, hacker adalah seseorang yang memiliki keahlian di bidang komputer dan memiliki kemampuan untuk meretas sistem dan jaringan. Namun, ada perbedaan antara hacker yang jahat (black hat hacker) dan hacker yang baik (white hat hacker).
Black hat hacker adalah mereka yang menggunakan keahlian mereka untuk kepentingan pribadi dan sering terlibat dalam aktivitas ilegal seperti mencuri data, merusak sistem, atau melakukan tindakan kejahatan lainnya. Di sisi lain, white hat hacker adalah mereka yang menggunakan keahlian mereka untuk membantu melindungi sistem dan jaringan dari serangan. Mereka bekerja dengan perusahaan atau organisasi untuk menemukan kelemahan dalam sistem mereka dan memberikan solusi untuk memperbaikinya.
Sejarah hacker dimulai pada era awal komunitas komputer pada tahun 1960-an dan 1970-an. Pada saat itu, hacker adalah individu yang tertarik pada eksplorasi dan pemahaman teknologi komputer. Mereka berusaha memahami sistem komputer, mencari celah keamanan, dan berbagi pengetahuan dengan sesama hacker. Aktivitas hacking pada awalnya lebih berfokus pada aspek teknis dan pengetahuan, tanpa motivasi yang jelas untuk melakukan tindakan jahat.
Baca juga: Sudah Tahu Perbedaan Hacker dan Cracker? Ini Penjelasannya
Namun, seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang makin luas ke Internet membawa perubahan dalam motivasi dan perilaku hacker. Beberapa hacker mulai menggunakan keahlian mereka untuk kepentingan pribadi, termasuk mencuri informasi sensitif, merusak sistem, atau bahkan melakukan tindakan kriminal. Sejarah hacker juga mencatat beberapa insiden terkenal, seperti serangan terhadap sistem militer dan perusahaan besar yang memicu kekhawatiran akan keamanan siber.
Perkembangan ini mendorong munculnya klasifikasi hacker menjadi “black hat” (hacker jahat) yang terlibat dalam aktivitas ilegal, dan “white hat” (hacker baik) yang menggunakan keahlian mereka untuk melindungi sistem dan membantu meningkatkan keamanan cyber secara keseluruhan.
Baca juga: 7 Contoh Kasus Cybercrime yang Paling Populer
Kevin Poulsen (Dark Dante)
Pada 1983, saat berusia 17 tahun, Kevin Poulsen alias Dark Dante tercatat pernah meretas jaringan komputer ARPANET di Pentagon milik Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Pemerintah lalu dengan cepat berhasil menangkapnya.
Namun, kala itu, Poulsen tidak ditahan lantaran masih di bawah umur. Di 1988, Poulsen kembali melancarkan aksinya dengan kali ini meretas komputer pemerintahan Amerika Serikat, untuk mencari file terkait Ferdinand Marcos, presiden Filipina yang digulingkan.
Poulsen juga diburu oleh pihak berwenang saat ini. Ia sempat melarikan diri, lalu akhirnya berhasil ditangkap dan dilarang untuk menggunakan komputer selama tiga tahun. Sejak itu, Poulsen aktif menjadi jurnalis yang menulis seputar keamanan siber.
Baca juga: Apa Itu Breached Forums yang Terlibat 4 Kasus Kebocoran Data di Indonesia Sebulan Terakhir?