Sejarah Samurai Jepang Asli

Sejarah Samurai Jepang Asli

Daftar harga samurai asli jepang pedang samurai terbaru Desember 2024

Paket Pedang Samurai Hand Roll Tombol 5 hitam kumbang untuk pertunjukan seolah pedang samurai asli jepang bilah panas putus paku asli dan anti magnit

Kerajinan Pedang selendang decker samurai jepang samurai selendang replika pedang samurai asli peninggalan jepang di indonesia

Pedang samurai roll tombol 5 asli kerajinan baru replika duplicate dari pedang samurai asli katana jepang roll tombol 5 putus paku bonus paku sulap

Pedang samurai selendang merah bata tanpa drat anti magnit bukan pedang samurai putus paku samurai asli jepang putus paku pedang samurai jepang asli

SAMURAI KATANA PEDANG JEPANG ASLI BAJA BOHLER K110 GERMANY SHIN GUNTO BLACK

KATANA SAMURAI PEDANG JEPANG ASLI SHIN GUNTO SHOGUN BLACK BAJA PER

Samurai roll tombol tidak anti magnit anti karat Pedang Samurai Katana Samurai Putus Paku Katana Putus Paku hardcase softcase samurai Asli Jepang

Pedang samurai roll tombol 5 sumane asli kerajinan replika dari harga pedang samurai asli katana jepang roll tombol 5 putus paku 12 cm peniti panas

Pedang Samurai Selendang Anti Magnit Pedang samurai katana asli samurai jepang asli pedang samurai asli peninggalan Jepang putus paku rekayasa

Pedang shin gunto crew type 98 asli original jepang samurai katana wakizashi

Belanja di App banyak untungnya:

Belanja di App banyak untungnya:

Samurai Paling Terkenal di Jepang

Memang ada banyak samurai Jepang yang terkenal, tapi 5 samurai ini menjadi yang paling terkenal dan terbaik di Jepang.

Siapa sih yang nggak pernah dengar nama ninja Hattori? Nama samurai yang satu ini sangat terkenal bahkan di luar negara Jepang. Hattori Hanzo merupakan pemimpin di klan ninja Iga yang bertugas sebagai mata-mata. Ninja Hattori menjadi salah satu orang yang berperan mengantarkan Tokugawa menjadi Shogun.

Oda Nobunaga merupakan samurai yang paling dihormati di Jepang. Ada banyak prestasi dan peranan penting yang didapatkan selama menjadi samurai Jepang. Beberapa di antaranya adalah berhasil menyatukan Jepang Selatan dan Mainland Jepang di bawah kekuasaannya. Tidak hanya itu, Oda Nobunaga juga mampu menaklukkan Owari dan mengakhiri Zaman Sengoku.

Samurai Tomoe Gozen dikenal sebagai ahli bela diri yang mampu menaklukkan berbagai macam perang. Namanya sangat terkenal dan berperan dalam Perang Genpei dan Perang Awazu. Sejarah mengatakan bahwa Tomoe berhasil memimpin ribuan tentara, bahkan di keadaan genting perang, ia mampu bertahan dan memenangkan perang atas klan Taira.

Kalau kamu sering baca komik atau buku-buku Jepang, nama Miyamoto Musashi pasti udah nggak asing lagi. Miyamoto bukanlah seorang samurai yang memiliki pimpinan, ia merupakan samurai pengembara yang dikenal dengan Dewa Pedang yang tak terkalahkan. Setidaknya dalam 50 lebih duel, dia tidak pernah kalah walau hanya satu kali. Salah satu duel yang paling terkenal adalah melawan Sasaki Kojiro rivalnya, pada tahun 1612.

Tokugawa adalah salah satu tokoh samurai Jepang yang juga terkenal sebagai pemersatu Jepang. Selama perjalanannya, ia bergabung dengan banyak samurai, seperti Oda, Takeda Shingen, Uesugi Kenshin, dan samurai besar lainnya.

Aksi paling berperan selama menjadi samurai adalah kemenangannya dalam perang Sekigahara yang kemudian mengantarkannya menjadi Shogun di tahun 1603.

Penjelasan tentang samurai Jepang di atas menjadi hal penting yang bisa dipelajari dari nilai sejarah dan tokoh-tokoh terkenalnya. Untuk kamu yang tertarik belajar sejarah, budaya, dan bahasa Jepang lebih jauh lagi, kamu bisa bergabung bersama kursus bahasa Jepang online Cakap. Yuk, fasihkan bahasa Jepangmu dan perdalam pengetahuanmu seputar budaya dan bahasa Jepang di Cakap!

Referensi:-japanesestation.com-japan-guide.com-britannica.com-history.com-worldhistory.com

JAKARTA - Samurai Jepang merupakan pejuang yang dikenal dalam sejarah dunia. Mereka menjalani gaya hidup yang keras. Dari budaya samurai ini menghasilkan beragam seni khas Jepang.

Melansir dari Britannica, samurai muncul dari periode Kamakura di tahun 1192–1333. Samurai memiliki keterampilan militer dan sikap untuk mengembangkan budaya disiplin.

Ingin tahu lebih banyak mengenai sejarah samurai? Mari simak berita ini hingga selesai.

Baca juga: Legenda Samurai Kulit Hitam Pertama Jepang, Kekuatannya Setara 10 Prajurit

Mengutip dari History Hit, berikut ini 10 fakta sejarah mengenai samurai Jepang yang melengenda.

1. Samurai dulunya dikenal sebagai bushi

Istilah samurai awalnya ditujukan kepada prajurit aristokrat atau bushi pada abad ke-10. Setelah itu, pada akhir abad ke-12 istilah samurai berlaku kepada semua anggota kelas prajurit yang naik ke puncak kekuasaan dan mendominasi pemerintah Jepang sampai Restorasi Meji.

Kata samurai erat kaitannya dengan formasi tingkatan menengah dan atas dari kelas para prajurit. Sementara itu, istilah bushi kemudian lebih ditunjukkan kepada “prajurit” yang mungkin atau bukan samurai.

2. Kode etik samurai disebut bushidō

Bushidō artinya jalan pejuang. Kode etik ini dikembangkan dari abad ke-16. Dari kode etik tidak tertulis ini mengharuskan setiap samurai untuk mempraktikkan kepatuhan, keterampilan, disiplin diri, pengorbanan diri, keberanian, dan kehormatan.

Samurai yang ideal adalah prajurit yang dapat mengikuti kode ini dengan menjunjung keberanian, kehormatan, dan kesetiaan pribadi di atas kehidupannya sendiri.

3. Samurai menjadi seluruh bagian kelas sosial

Awalnya samurai dibuat sebagai pasukan yang melayani kaum bangsawan. Namun, seiring waktu samurai mulai bercampur dengan kelas bushi, yaitu tentara tingkat menengah dan atas.

Di awal periode Tokugawa (1603–1867), samurai menjadi kasta tertutup yang diupayakan untuk membekukan dan menstabilkan tatanan sosial.

Meskipun dari mereka masih diperbolehkan memakai dua pedang sebagai posisi mereka, tetapi sebagian besar dipaksa menjadi pegawai negeri atau melakukan pekerjaan tertentu.

Maka dari itu, 10% penduduk Jepang sekarang setidaknya memiliki beberapa darah samurai di dalamnya.

4. Samurai diidentikkan dengan pedang mereka yang khas

Katana merupakan pedang samurai yang khas. Senjata katana yang paling ikonik adalah daisho. Senjata ini memiliki bilah yang lebih kecil dan memiliki simbol yang digunakan secara eksklusif oleh kelas samurai.

Di dalam bushidō, samurai akan menamai pedang mereka karena jiwa seorang samurai ada di dalam katananya.

5. Samurai dapat bertarung dengan senjata lainnya

Samurai dapat menggunakan senjata selain pedang mereka. Biasanya mereka menggunakan yumi, yaitu busur yang digunakan untuk berlatih secara religius. Selain itu, samurai juga menggunakan yari, yaitu tombak Jepang.

Pada abad ke-16, bubuk mesiu mulai diperkenalkan sehingga samurai meninggalkan busur dan beralih ke senjata api dan meriam. Ada senjata bernama Tanegashima. Senjata flintlock jarak jauh yang menjadi senjata pilihan di antara samurai era Edo.

6. Armor samurai fleksibel

Baju samurai tidak seperti baju besi kaku yang biasanya dikenakan oleh ksatria Eropa. Baju besi samurai dirancang untuk mobilitas. Armornya pun harus kokoh dan cukup fleksibel agar bisa melakukan pergerakan bebas di medan perang.

Baju besi itu terbuat dari pelat logam atau kulit yang dipernis dan diikat oleh tali kulit atau sutra. Lengan bajunya dilindungi oleh perisai bahu persegi panjang yang besar dan lengan lapis baja yang ringan.

Tangan kanan samurai terkadang dibiarkan tanpa lengan agar bisa bergerak secara maksimal.

Helm samurai disebut kabuto. Helm ini terbuat dari pelat logam terpaku. Sementara itu, wajah dan alis samurai dilindungi oleh sepotong baju besi yang diikatkan di belakang kepala dan di bawah helm.

7. Samurai melek huruf dan berbudaya

Selain menjadi seorang pejuang yang dapat bela diri, samurai juga menjadi seorang yang terdidik. Biasanya, samurai bisa membaca dan mampu menyelesaikan soal berhitung.

Mereka juga belajar kaligrafi dan sastra, seperti menulis puisi atau menghasilkan lukisan tinta.

Dalam budayanya, samurai membuat berbagai seni unik Jepang yang ada hingga sekarang. Contohnya, upacara minum teh, taman batu, dan merangkai bunga.

8. Prajurit samurai wanita

Tak hanya samurai pria, ada pula wanita yang menjadi samurai. Di dalam kelas bushi, wanita bisa menerima pelatihan seni bela diri dan strategi seperti samurai.

Samurai wanita ini disebut sebagai Onna-Bugeisha. Mereka dapat bertempur bersama samurai pria. Senjata yang dikenakannya adalah naginata, sebuah tombak dengan bilah melengkung. Bentuknya seperti pedang yang serbaguna dan ringan.

Bukti dari arkeologis menunjukkan bahwa di lokasi Pertempuran Senbon Matsubaru tahun 1580 ada 35 dari 105 mayat adalah wanita. Hal ini dilakukan dengan tes DNA.

9. Orang asing dapat menjadi samurai

Menjadi samurai rupanya tak harus berdarah Jepang. Dalam keadaan khusus, orang asing juga dapat bertarung bersama samurai. Bahkan, terkadang mereka bisa bersatu.

Kehormatan khusus ini hanya diberikan oleh pemimpin yang kuat, seperti shogun atau daimyo (penguasa teritorial).

Tercatat, ada empat pria Eropa yang memperoleh status samurai. Di antaranya pelaut Inggris William Adams, Jan Joosten van Lodensteijn dari Belanda, perwira Angkatan Laut Prancis Eugene Collache, dan pedagang senjata Edward Schnell.

Seppuku merupakan tindakan ritual bunuh diri dengan mengeluarkan isi perut. Hal ini dipandang sebagai alternatif untuk membayar aib dan kekalahan dengan cara terhormat.

Tindakan ini bisa berupa hukuman atau sukarela. Biasanya seorang samurai melakukan ini jika mereka gagal mengikuti bushidō atau gagal menangkap musuh.

Demikian 10 fakta mengenai samurai sebagai pejuang Jepang yang melengenda.

Nationalgeographic.co.id—Sejarah samurai membentang selama 700 tahun di Kekaisaran Jepang. Selama itu, ada banyak samurai-samurai hebat yang mengukir sejarah Jepang. Salah satu yang terhebat dan terkenal adalah Miyamoto Musashi.

Musashi merupakan ahli pedang dan ronin yang dihormati di Jepang. Kisah hidupnya yang menarik membuat Musashi menjadi salah satu ikon budaya paling terkenal di Negeri Matahari Terbit itu.

Kehidupan Miyamoto Musashi

Detail kehidupan Musashi sering dikaburkan oleh dongeng dan fantasi. Bahkan identitas ibunya pun diperdebatkan. Meskipun demikian, beberapa sejarawan berhasil mengumpulkan fakta-fakta seputar samurai terhebat di Kekaisaran Jepang ini.

Ia diyakini lahir pada tahun 1584 di provinsi Harima Jepang di Honshu barat di desa Miyamoto. Musashi juga dikenal sebagai Shinmen Takezo atau Niten Dōraku. “Konon, ia membunuh lawan pertamanya pada usia 13 tahun bernama Bennosuke,” tulis Joseph Williams di laman All That’s Interesting.

Ayahnya adalah Miyamoto Munisai, juga seorang seniman bela diri terkenal. Dari ayahnya, hati dan jiwa Musashi mewarisi kecintaan pada pedang dan berhasrat untuk menjadi pendekar pedang terhebat di Jepang. Meski begitu, ia tidak memiliki hubungan yang baik dengan ayahnya.

Seiring dengan bertambahnya usia, ia lebih berpengalaman dengan pedang. Karena itu, Musashi menjadi kritis terhadap teknik seni bela diri ayahnya. Ini memprovokasi ayahnya. Ini menyebabkan Musashi sering melarikan diri dari rumah ke rumah Pamannya Dorinbo. “Pamannya adalah pendeta Shinto, yang nantinya akan bertanggung jawab atas dirinya,” imbuh Williams.

Ketegangan antara ayah dan anak mencapai puncaknya ketika suatu hari Musashi mengkritik teknik ayahnya. Tentu saja tindakan putranya memicu reaksi keras dari pria itu. Munisai melemparkan belati dan pedang ke arah anak itu. Musashi menghindari keduanya. Ia pun meninggalkan rumah masa kecilnya dan tinggal bersama sang paman.

Miyamoto Musashi menjadi seorang ronin

Musashi tumbuh dalam masa perubahan besar di Kekaisaran Jepang. Kekaisaran ini bergolak dengan perang feodal. Saat itu, Keshogunan Ashikaga yang berkuasa lama semakin menurun kemudian runtuh sepenuhnya pada tahun 1573.

Pada tahun 1600, Kekaisaran Jepang terbagi menjadi dua kubu. Kubu di timur yang mendukung Tokugawa Ieyasu, pendiri Keshogunan terakhir. Sedangkan kubu di barat mendukung Toyotomi Hideyori.

Berasal dari barat, Musashi bertugas dalam pasukan Hideyori yang terbukti tidak beruntung setelah Pertempuran Sekigahara. Di pertempuran itu, Ieyasu menang dan mengokohkan kekuasaannya atas Kekaisaran Jepang.

Musashi entah bagaimana berhasil melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya. Saat itu, dia telah menjadi seorang ronin, seorang samurai tanpa tuan. Musashi memutuskan untuk mencari ambisi hidupnya. Ia pun menjadi seorang shugyosha, samurai yang mengembara untuk mengasah keterampilan dan keberanian melalui duel mematikan.

Duel di Kekaisaran Jepang pramodern adalah urusan serius dan seringkali mematikan. Bahkan ketika menggunakan pedang kayu (bokken) seperti yang biasa dilakukan Musashi. Namun kematian bukanlah tujuan akhir bagi Musashi dan samurai lainnya.

Duel pertama Musashi adalah pada usia 13 tahun di mana dia menerima tantangan terbuka dari seorang samurai tua bernama Arima Kihei. Duel itu berakhir dengan tewasnya Arima Kihei. Musashi berduel dengan lawan mahir lainnya pada tahun 1599 dan menang.

Duel Musashi yang paling terkenal adalah dengan klan Yoshioka Kyoto pada 1604.

Yoshioka terkenal sebagai guru seni bela diri bagi keluarga shogun yang sudah meninggal. Musashi pertama-tama menantang dan mengalahkan saudara laki-laki tertua Yoshioka, Seijiro. Duel itu berakhir sangat buruk sehingga Seijiro mencukur kepalanya dan menjadi seorang biarawan.

Kakak kedua, seorang pendekar pedang yang sama terampilnya bernama Denshichiro, berusaha membalas dendam dalam duel kedua. Musashi melucuti senjata Denshichiro dan memukulnya begitu keras dengan bokken. Alih-alih membalaskan dendam, Denshichiro tewas seketika.

Miyamoto Musashi bertarung dengan menggunakan dua pedang. Inilah gaya bertarung yang membuat Musashi menjadi terkenal: Niten Ichi-ryu atau Gaya Dua Langit atau Dua Pedang.

Pengikut Yoshioka bernafsu untuk membalas dendam dan mungkin lusinan dari mereka berusaha membunuh Musashi. Namun ia membela diri dengan menggunakan dua pedang. Inilah gaya bertarung yang membuat Musashi menjadi terkenal: Niten Ichi-ryu atau Gaya Dua Langit atau Dua Pedang.

Duel bersejarah dengan Sasaki Kojiro

Musashi menghabiskan beberapa tahun berikutnya mengembara di Kekaisaran Jepang dan menantang orang lain untuk berduel. Lawannya berniat untuk mengasah keterampilannya dan memperkuat reputasinya. Sebagian besar kisah duel ini hilang dari sejarah.

Namun, duel terpentingnya adalah duel terakhirnya melawan Sasaki Kojiro.

Sasaki Kojiro adalah ahli pedang dari klan Hosokawa yang menguasai Kokura di Kyushu utara, Jepang. Kojiro dikenal dengan teknik tsubame gaeshi-nya yang secara kasar berarti "memutar pedang dengan kecepatan burung layang-layang". Dia juga dikenal dengan pedang panjangnya yang bernama “Drying Pole.”

Reputasi Sasaki Kojiro dikenal di seluruh Kekaisaran Jepang dan dijuluki sebagai “Iblis dari Provinsi Barat”. Dia menggunakan nama pertempuran Ganryu yang berarti batu besar dan dikabarkan tidak pernah kalah dalam duel.

Pedang Kojiro panjang dan dia bertarung dengan pakaian formal. Musashi bertekad untuk mengalahkan ahli pedang luar dalam.

Maka Musashi menantang Kojiro melalui salah satu mantan murid ayahnya yang merupakan pejabat senior di Kokura. Persetujuan diberikan dan tanggal ditetapkan pada pagi hari tanggal 13 April 1612. Lokasi duel tersebut adalah sebuah pulau kecil yang sepi bernama Funajima antara Honshu dan Kyushu.

Duel Miyamoto Musashi yang paling terkenal adalah dengan Sasiki Kojiro. Reputasi Sasaki Kojiro dikenal di seluruh Kekaisaran Jepang dan dijuluki sebagai Iblis dari Provinsi Barat.

Musashi kemudian meninggalkan Hosokawa. Pada awalnya ada spekulasi bahwa Musashi tiba-tiba menjadi takut. Musashi membenarkan kepergiannya dengan menjelaskan bahwa karena Kojiro melayani penguasa Hosokawa maka dia secara de facto berperang dengan Hosokawa dan harus pergi.

Namun, dapat diduga bahwa rencana Musashi yang sebenarnya adalah mengacaukan musuhnya dan menghancurkan kepercayaan dirinya.

Tampaknya Musashi adalah ahli strategi sekaligus ahli pedang. Keesokan paginya, Musashi bangun terlambat, mandi, dan sarapan dengan santai. Agak terlambat, dia naik perahu dayung ke Funajima. Legenda menyatakan bahwa Musashi mengambil dayung ekstra dari perahu dan mengukirnya menjadi pedang kayu. “Pedang itu lebih panjang dari pedang Kojiro yang terkenal,” Williams menambahkan.

Bentrokan para master

Musashi tiba antara jam 9 dan 11 pagi, bukan pada jam 8 pagi yang disepakati. Tukang perahu mendaratkan Musashi. Musashi yang bertelanjang kaki menemukan Kojiro yang marah dengan senjata di tangan. Rupanya Kojiro telah menunggunya.

Kojiro bergegas ke tepi air dan dengan marah melemparkan sarung pedangnya ke dalam air. Musashi tersenyum dan berkata, “Kamu kalah, Kojiro. Hanya pecundang yang tidak membutuhkan sarungnya.”

Penghinaan dan keterlambatan Musashi benar-benar memberikan efek yang diinginkan. Kojiro menyerbu ke arah Musashi dengan pukulan maut yang diarahkan ke tengah dahinya. Luka itu merobek ikat kepala Musashi tetapi tidak memotongnya. Sementara itu, Musashi menjebak Kojiro di tempat yang sama dengan pedang dayungnya.

Kojiro jatuh ke pasir dan menebas Musashi secara horizontal. Pukulan itu menimbulkan luka selebar 7,6 cm di paha Musashi. Namun pukulan itu tidak mengenai pembuluh darah besar mana pun.

Musashi menyerang lagi, kali ini mematahkan rusuk kiri lawannya. Darah mengalir keluar dari mulut dan hidung Kojiro saat dia jatuh pingsan. Seketika, Musashi memeriksa tanda-tanda kehidupan. Karena tidak ada, dia membungkuk kepada pejabat yang menyaksikan, kembali ke kapal, dan berlayar pergi sebelum pengikut Kojiro sempat membalas dendam.

Untuk memperingati Kojiro dan duel tersebut, Funajima diganti namanya menjadi Ganryu-Jima.

Musashi melepaskan pedang

Setelah mengalahkan Kojiro, Miyamoto Musashi bisa mengeklaim sebagai pendekar pedang terhebat di Kekaisaran Jepang. Tapi dia baru menjadi samurai terhebat setelah hari-hari duelnya selesai.

Kematian Kojiro membuat Musashi sedih dan dia mengalami semacam kebangkitan spiritual. Sementara Musashi kemudian berpartisipasi dalam duel kecil, musha shugyo-nya (pengembaraan) telah berakhir.

Dia menjadi mawas diri dan menulis saat ini:

“Saya mengerti bahwa saya belum menjadi pemenang karena keahlian yang luar biasa dalam seni bela diri. Mungkin saya memiliki bakat alami atau tidak menyimpang dari prinsip-prinsip alami. Atau lagi, apakah seni bela diri dari gaya lain kurang? Setelah itu, bertekad untuk mencapai pemahaman yang lebih jelas tentang prinsip-prinsip yang mendalam, saya berlatih siang dan malam. Pada saat saya berusia 50 tahun, saya menyadari jalan seni bela diri ini secara alami.”

Ahli pedang itu menjadi guru seni bela diri dan menganut filosofi Buddhisme Zen. Dia juga serius berlatih seni bela diri, menekuni kaligrafi, dan melukis. Dia, pada kenyataannya, menjadi samurai yang ideal sebagai sarjana, seniman, dan ahli pengendalian diri.

Warisan sang samurai terhebat

Pada tahun 1643, Musashi mungkin merasakan kematian datang ketika dia mulai menulis otobiografinya, Go Rin No Sho. Ini juga dikenal sebagai Kitab Lima Lingkaran. Musashi menyelesaikannya dalam waktu 2 tahun.

Diyakini Musashi menderita kanker. Pada Mei 1645 dia memberikan hadiah kepada murid-muridnya dan menulis 21 prinsip disiplin berjudul The Way of Walking Alone. Dia meninggal pada 19 Mei 1645.

Seperti The Art of War karya Sun Tzu, beberapa nasihat Musashi memiliki nilai abadi. Seperti yang ditulis Musashi: “Tidak ada apa pun di luar diri Anda yang dapat membuat Anda menjadi lebih baik, lebih kuat, lebih kaya, lebih cepat, atau lebih pintar. Semuanya ada di dalam. Semuanya ada. Jangan mencari apa pun di luar dirimu.”

Kisah hidupnya yang memukau membuatnya terus dikenang hingga kini sebagai salah satu samurai terhebat di Kekaisaran Jepang.

Gel Duri Landak Berpotensi Sembuhkan Luka: Termasuk Luka akibat Tertusuk Duri?

Hasil Pencarian Samurai Asli Jepang Pedang Samurai

Samurai asli jepang pedang samurai terbanyak dilihat

Anda mungkin ingin melihat